27/11/10

KONSEP DATA, HIRARKI DATA, PENYIMPANAN DAN PENGAKSESAN DATA, PEMROSESAN DATA, PERANAN DATABASE DAN DBMS.


1.      Pendahuluan
Sering kali pengguna komputer atau user tidak memperhatikan cara menyimpan data yang benar, sehingga ketika suatu data ingin dibuka, mereka bingung untuk mengaksesnya. Maka sebaiknya kita pelajari terlebih dahulu konsep data, penyimpanan data, dan sebagainya agar lebih mempernudah untuk mengaksesnya kembali. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang konsep data, penyimpanan, pengaksesan, pemrosesan data peranan database dan DBMS.

2.      Tinjauan Pustaka

3.      Pembahasan
Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang berarti fakta, dan di dalam kamus bahasa Inggris ditulis dengan “data”. “Data” yang digunakan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris tersebut, tetapi harus diingat, “data” dalam bahasa Inggris sudah bersifat majemuk, karena tidak ada kata “datas” dalam bahasa Inggris. Sehingga tidaklah tepat bila kita menuliskan kata data yang dimajemukkan, seperti data-data, kumpulan data, dan sejenisnya.
Jadi, Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sedangkan informasi adalah sekumpulan data yang telah diambil kembali, diolah, dan digunakan untuk kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar peramalan dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.

MEDIA PENYIMPANAN DATA
Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu (1) Serial (sequential) access storage device (SASD), dan (2) Direct access storage device (DASD). SASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, yaitu jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu, maka lagu kedua akan didahului lagu pertama, dan seterusnya. DASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu ke dua.
Didalam penyimpanan data dikenal alamat, alamat tersebuat adalah tempat dimana data disimpan. Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian. Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu (1) Sequential, (2) Relative, (3) Index Sequential, dan (4) Multi key.
AKSES DATA UNTUK MENGHASILKAN INFORMASI
Akses (pengolahan data) sangat berkaitan dengan teknik pengorganisasian data yang telah dilakukan sebelumnya. Bila kita mengorganisasikan data secara sequential, maka mau tidak mau kita mengaksesnya juga secara sequential. Tetapi, bila kita mengorganisasikannya secara relative, index sequential, maupun multi key, selain kita dapat mengaksesnya secara direct, kita juga dapat melakukan akses secara sequential.
Ada 2 model penggunaan akses data, yaitu (1) batch, dan (2) iterative. Model batch adalah pengaksesan data yang dilakukan secara berkelompok atau group, misalkan dalam kehidupan sehari-hari pada proses penarikan undian, semua kupon undian dikumpulkan dulu baru kemudian diproses untuk diambil pemenangnya. Model iterative adalah proses yang dilakukan secara langsung, seperti misalkan pengisian KRS.
Tujuan dibangunnya basis data adalah sebagai berikut :
Kecepatan & kemudahan (speed)
Dengan memanfaatkan basis data, memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/ manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut secara lebih cepat & mudah.

Efisiensi ruang penyimpanan (space)
Dengan basisdata, efisiensi ruang penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean, atau dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

Keakuratan (accuracy)
Pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constraint), dmain data, keunikan data, dsb, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data.
Ketersediaan (availability)
Dengan pemanfaatan jaringan komputer, maka data yang berada di suatu lokasi/cabang dapat juga diakses (tersedia/available) bagi lokasi/cabang lain.

Kelengkapan (completeness)
Kelengkapan data yang disimpan dalam sebuah database bersifat relatif, bisa jadi saat ini dianggap sudah lengkap, tetapi belum tentu pada suatu saat dianggap lengkap. Untuk mengakomodasi kelengkapan data, seperti

Keamanan (security)
aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat, dengan begitu kita dapat menentukan pemakai basis data serta obyek-obyek didalamnya ,serta jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

Kebersamaan pemakaian (sharability)
Basis data yang dikelola dengan aplikasi multi user dapat memenuhi kebutuhan ini.
Konsep DBMS (database management system)
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.
Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain
Komponen utama DBMS :
perangkat keras
berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori & harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk menyimpan basis data. Basisdata sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basisdata, setiap basisdata dapat berisi sejumlah obyek basisdata (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi data,setiap basisdata juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basisdata maupun obyek-obyeknya secara detail).

perangkat lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat lunak/program pengelola basisdata. Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.

pengguna/user
pengguna dapat digolongkan menjadi 3 :
pengguna akhir / end user.
Dapat dibagi menjadi 2 :
pengguna aplikasi : adalah orang yang mengoperasikan program aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
pengguna interaktif : adalah orang yg dpt memberikan perintah-perintah pada antar muka basisdata, misalnya SELECT, INSERT dsb.
pemrogram aplikasi
adalah orang yang membuat program aplikasi yang menggunakan basisdata.
administrator database / DBS (database administrator)
adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan basisdata.
4.      Penutup
Pesan dan saran :
Informasi umum biasanya bisa diakses oleh user lainnya jadi sebaiknya ketahui cara penyimpanan yang baik agar informasi atau data bisa diakses oleh pengguna atau user lain dengan mudah.

Kesimpulan :
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database. Sehingga memudahkan user untuk mengakses atau membuka file yang telah dibuat.


5.      Referensi

26/11/10

Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) dalam Organisasi Berbasis Komputer


1.      Pendahuluan
Konsep manajemen tak lepas dari sebuah informasi yang merupakan hal yang penting dalam mencapai suatu tujuan. Dimana informasi tersebut dapat dijadikan media komunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Informasi tersebut tentunya didapat dari sumber informasi yang dapat menciptakan informasi yang baik dan akurat. Maka pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Mangement) dalam organisasi berbasis komputer.

2.      Tinjauan Pustaka
Ide dasar dari manajemen sumber informasi dikutip dari :

3.      Pembahasan
IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

Ide dasar dari manajemen sumber informasi

Manajemen Sumber Daya Informasi Amerika ilmuwan Horton (FWHorton) dan Marchand (DAMarchand), yang adalah pendiri teori IRM, para peneliti dan praktisi yang paling berwibawa. IRM risalah mereka tentang banyak hal utamanya adalah:

(1) Sumber Daya Informasi (InformationResources) dan manusia, material, keuangan dan sumber daya alam sebagai sumber daya penting untuk semua bisnis, jadi harus sumber daya lain seperti manajemen, sumber daya manajemen informasi. IRM adalah bagian penting dari manajemen perusahaan, manajemen perusahaan harus disertakan dalam anggaran.

(2) IRM, termasuk manajemen data sumber daya dan manajemen informasi pengolahan. Yang pertama menekankan kontrol data, yang berkaitan dengan manajemen perusahaan dalam kondisi tertentu, bagaimana untuk mendapatkan dan memproses informasi, dan menekankan pentingnya sumber daya informasi perusahaan.

(3) IRM adalah fungsi manajemen baru perusahaan untuk menghasilkan fungsi baru ini dimotivasi oleh perkembangan informasi dan dokumentasi, dan teratur pada semua tingkat manajemen untuk memperoleh informasi dan memproses informasi dengan cepat dan mudah kebutuhan mendesak.

(4) tujuan IRM adalah untuk meningkatkan kondisi dinamis dan statis berhubungan dengan informasi internal dan eksternal kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas manajemen. mengejar IRM dari "3E" - Efisien, Efektif dan ekonomis, yang efisien, efektif dan ekonomi; "3E" dekat hubungan antara kendala bersama.

(5) tahap pengembangan IRM's. 20 abad 90an, IRM dapat dibagi ke dalam perkembangan fisik kendali, manajemen teknologi otomatis, manajemen sumber daya informasi dan pengetahuan manajemen dalam empat tahap. Setiap tahap perkembangan, dapat menjadi kekuatan pendorong, tujuan strategis, teknologi dasar, manajemen, status organisasi dan faktor-faktor lainnya dibandingkan.

Ada beberapa tipe dari sumber informasi, yaitu :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.

Informasi sebagai sumber strategis
Informasi merupakan salah satu sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
Dimana pelanggan bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Sehingga komunikasi antara perusahaan dan pelanggan trejalin dengan baik.

Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
·         Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
·         Informasi yang menerangkan penggunaan produk
·         Informasi yang menerangkan kepuasan produk

Keuntungan kompetitif dicapai apabila :
v  Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
v  Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
v  Pentingnya efisiensi operasi internal

Usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai IRM yang sukses adalah :
§  Perusahaan berusaha untuk menggunakan informasi untuk mencapai keuntungan kompetitif.
§  Para eksekutif harus menyadari bahwa pelayanan informasi sebagai area fungsional.
§  Para eksekutif harus mengakui keberadaan CIO
§  Para eksekutif harus memasukkan sumber-sumber informasi dalam perencanaan strategi.
§  Adanya perencanaan strategi formal untuk sumber-sumber informasi
§  Perencanaan strategis juga mengatur pemakai komputer.

4.      Penutup
Pesan dan saran :
IRM  harus berusaha membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.

Dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan. Maka, penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulisan berikutnya dapat menulis lebih baik lagi.

Kesimpulan :
IRM merupakan manajemen sumber informasi yang dikelola guna memberikan informasi kepada pelanggan agar terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen lingkungannya yang mendukung di suatu perusahaan atau organisasi berbasis komputer.

5.      Referensi
http://www.google.com/
http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13807/Pengenalan++IRM.doc
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/.../12_Manajemen+Sumber+Informasi.pdf
http://blog.xtraboss.com/search/sumber-sumber+informasi+manajemen
http://zonaekis.com/search/manajemen+sumber+informasi
http://www.tekbar.net/id/system
http://dieanonnenk.blogspot.com/2010/10/manajemen-sumber-daya-informasi-belajar.html
http://pdf.hulufile.com/apa-itu-cbis.html
http://www.tekbar.net/.../learning-information-resource-management-irm.html
http://www.elvinmiradi.com/.../konsep+manajemen+sumber+informasi.html

System Development Life Cycle (SDLC) beserta fase-fasenya.


1.            Pendahuluan

Pendekatan sistem umum yang dikembangkan adalah pendekatan berbasis Siklus Kehidupan Pengembangan Sistem (Systems Development Life Cycle) yang dimulai dari tahapan analisis, desain, implementasi dan evaluasi. Dalam kaitannya dengan strategi sistem, tahapan dalam pendekatan sistem memberikan model perencanaan terhadap kebiajakan mendasar dalam hal membangun suatu komponen sistem

2.      Tinjauan Pustaka

Pengertian SDLC dikutip dari :

2.            Pembahasan

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).[1] Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Langkah-langkah dalam SDLC
Tidak ada langkah baku dalam SDLC, tapi ketujuh langkah di bawah merupakan life cycle yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional.

1) Studi kelayakan.
Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.

2) Analisis.
Pengguna dan software developer bekerjasama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.

3) Desain.
Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lainlain.

4) Pengembangan.
Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain kedalam sistem yang sesungguhnya, membuat program, dan menyiapkan database.

5) Pengujian.
Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.

6) Implementasi.
Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini.

7) Perawatan.
Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat mengikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini. Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software developer.

3.            Penutup

Pesan dan saran : Pahami fase-fase dalam SDLC dengan baik agar pengembangan sistemnya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Makalah ini masih terdapat kekurangannya. MOhon saran dan kritik agar pembaca dan penulis berikutnya dapat menulis lebih baik lagi.

 Kesimpulan :
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) merupakan salah satu cara untuk mengembangkan perangkat lunak yang mengarah kepada sistem komputer atau informasi.

4.            Referensi

http://www.google.com/
http://wikipedia.org/
http://id.wikipedia.org/wiki/SDLC
http://yuyan-kinomoto.blog.friendster.com/2007/11/
http://www.apriza.net/blog/2010/05/system-development-life-cycle-sldc/
http://www.simplearning.co.cc/2010/03/system-development-life-cycle.html
http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi4.html
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1345/1127
http://ie.widyatama.ac.id/index.php/tag/system-development-life-cycle/
http://teknologi.kompasiana.com/group/internet/2010/09/28/apa-itu-sdlc/