22/10/12

Tugas 4 Ilmu Sosial Dasar



DEMONSTRASI

- Definisi Demonstrasi
Unjuk rasa atau demonstrasi (”demo“) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum.

- Penyebab
Unjuk rasa/demonstrasi dapat disebabkan oleh banyak hal. Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah, adanya ganjalan atau ketidakharmonisan hubungan antara pekerja dan pengusaha. Adanya tuntutan yang diajukan pekerja, yang tidak ditanggapi atau tidak dapat dipenuhi oleh pengusaha, seringkali menimbulkan gejolak dan konflik yang diikuti unjuk rasa dan Demonstrasi

- Seperti apa demo yang baik
Demonstrasi/unjuk rasa kadang dapat menyebabkan pengrusakan terhadap benda-benda dan fasilitas umum. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan. Sebaiknya, demonstrasi dilakukan dengan damai, tidak anarkis dan bisa juga dengan cara yang kreatif. Sehingga tidak menimbulkan kemacetan dan mengganggu keamanan orang lain. Demonstrasi juga dapat tersampaikan dengan baik kepada pihak yang dituju. Tentunya pihak keamanan harus tetap berperan untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan.

- Tanggapan seperti apa yang diinginkan.
Para pendemo tentunya ingin mendapatkan respon yang baik dari pihak yang dituju dengan mencari atau memberikan solusi yang terbaik. Sehingga konflik yang terjadi dapat cepat diselesaikan dengan baik. Solusi itu harus disepakati oleh kedua belah pihak.  

Referensi :
http://batasakhirketikan.wordpress.com/2011/10/14/2-definisi-pemuda/
http://jayboana.blogdetik.com/2012/03/29/apasih-arti-demonstrasi-sesungguhnya/

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar



PEMUDA

- Definisi Pemuda
Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.

- Peran Pemuda di Masyarakat
Pemuda memegang peranan penting dalam masyarakat, salah satunya adalah sebagai penggerak perkembangan dan kemajuan bangsa. Seorang pemuda haruslah memepunyai jiwa nasionalisme yang tinggi, sehingga bisa menggerakkan masyarakat untuk menjadi bangsa yang kuat dan mencintai tanah air sendiri.
Pemuda juga memiliki peran untuk menjadi contoh dalam masyarakat, yaitu menjadi penggagas untuk menjadi masyarakat yang aktif berkarya dan mengharumkan nama bangsa. Namun masih banyak pemuda-pemuda dalam masyarakat yang mengarah keperan-peran yang merugikan diri mereka sendiri, seperti memakai obaat-obatan terlarang, bertindak anarkis dan lain sebagainya.
Pemerintah seharusnya lebih serius dalam menangani pemuda-pemuda Indoesia yang seperti itu, mereka harus disadarkan dan dibimbing untuk menjadi pemuda-pemuda yang berguna dan menjadi kebanggaan Negara. Dan pemerintah sendiri pun harus mengoreksi diri agar bisa menjadi contoh yang baik dan bijaksana dalam menjalani tugasnya. Sehingga masyarakat bisa merasa dipedulikan dan adil serta memiliki derajat dan harga diri yang baik.
Semua peranan yang dimiliki para pemuda di Indonesia haruslah bisa menjadikan masyarakat dan bangsa ini menjadi lebih baik. Sumpah Pemuda sudah diucapkan oleh para pemuda Indonesia, itu seharusnya menjadi awal kebangkitan pemuda-pemuda Indonesia untuk menjadikan masyarakat,bangsa dan tanah air Indonesia menjadi berkembang dan maju serta menjadi masyarakat yang aktif dalam membangun Negara Indonesia.
Dalam hal ini, masyarakat dan pemerintah harus saling bekerja sama dalam mewujudkannya. Karena untuk mencapai itu semua tidak dapat dilakukan oleh masyarakat saja ataupun sebaliknya, melainkan butuh kerjasama. Masyarakat dan pemerintah saling berhubungan satu sama lain untuk memajukan Indonesia. Mari kita saling bekerja sama dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan berkembang.

Referensi :
http://batasakhirketikan.wordpress.com/2011/10/14/2-definisi-pemuda/
http://rudi-wxj.blogspot.com/2012/01/peran-pemuda-dalam-masyarakat.html


11/10/12

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar



1. Siapa saja yang terlibat tawuran? 
Jawab:
Yang terlibat biasanya pelajar antar dua sekolah. Namun terkadang ada juga oknum-okmun provokator yang memicu tawuran.

2. Faktor Penyebab?
Jawab:
Hal yang menjadi faktor penyebab antara lain:
Faktor pribadi

Remaja dituntut menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Di lain pihak, ia harus mengembangkan identitas diri secara positif. Ia harus beralih dari reaksi kekanak-kanakan ke pertimbangan yang lebih rasional dan dewasa. Oleh karena itu, remaja perlu memiliki pedoman tata nilai yang jelas. Jika tidak, maka terjadi kekaburan nilai. Apa lagi jika tidak ada tokoh yang dapat dijadikan panutan atau norma-norma masyarakat juga kabur dan tidak jelas. Terjadilah krisis identitas pada diri remaja.
Tidak tercapainya identitas diri yang positif, menimbulkan ketegangan (stress) dan kecemasan pada remaja. Kekerasan merupakan sikap agresif sebagai pelampiasan rasa frustasi. Mereka mengambil identitas negatif dan terjerumus pada kenakalan remaja. Bagi mereka, lebih baik memperoleh suatu identitas, walaupun negative daripada terombang-ambing dalam ketidaktentuan diri.

Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan pertama bagi seorang anak. Jika suasana keluarga kurang mendukung, pasti terjadi gangguan perkembangan kejiwaan anak. Sumbernya, antara lain rumah tangga kacau; orang tua sibuk dan kurang memperhatikan kebutuhan kasih sayang bagi anak; orang tua terlalu memanjakan anak; kurangnya perhatian terhadap pendidikan anak; perilaku orang tua yang “tidak dewasa” dan menyimpang.
Oleh karena itu keterlibatan orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anak pada nilai-nilai moral hendaknya diperhatikan. Orang tua harus mampu menjadi sahabat untuk anak-anaknya. Tanggung jawab orang tua bukanlah sekedar membesarkan anak, tetapi peran aktif orang tua dalam melihat perkembangan kepribadian anak sangat diperlukan.

Faktor lingkungan kelompok sebaya
Jika kondisi di rumah kurang menunjang, anak akan mencari perhatian dan identitas diri di luar. Pengaruh kelompok sebaya sangat besar. Remaja ingin diterima kelompok sebayanya sehingga mau mengikuti “peraturan” dan norma yang ditetapkan kelompok. Ada rasa bangga karena banyak kawan dan merasa diri popular. Ukuran popularitas adalah kemewahan, kekuatan fisik, kelihaian, dan sebagainya.

Faktor lingkungan sekolah
Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan proses pendidikan pada anak, keadaan guru dan system pengajaran yang tidak menarik, menyebabkan anak cepat bosan. Lingkungan sekolah tidak menarik perhatian anak. Untuk menyalurkan rasa tidak puasnya, mereka meninggalkan sekolah dan bergabung dengan kelompok anak-anak yang tidak sekolah, yang pekerjaannya hanya berkeliaran tanpa tujuan yang jelas.
Jumlah siswa yang terlalu besar, kesenjangan sosial-ekonomi, baik antara para pelajar maupun antara pelajar dengan guru; disiplin dan tata tertib sekolah yang rendah; kurangnya sarana dan prasarana sekolah; kurikulum yang kurang memadai; guru yang kurang dedikasi atau kurang memahami didaktik atau metodik mengajar; kurangnya kegiatan ekstrakurikuler, merupakan faktor penyebabnya.
Belum lagi, jika sekolah pun acuh tak acuh pada anak didik. Mereka tidak peduli dengan perkembangan siswanya. Pihak sekolah abai membantu mengembangkan potensi kreatif peserta didik. Dengan bahasa lain, sekolah jalan sendiri tanpa memperhatikan secara optimal keberadaan pelajar di sekolah. Walhasil, siswa mencari identitas dan eksistensi secara mandiri. Apabila pelajar terjebak pada geng-geng, pergaulan kelompok yang tak produktif sekolah jangan menyalahkan siswa. Pihak sekolah harus mengintrospeksi diri tentang mekanisme yang dilakukan sekolah dalam mendidik siswanya.

Faktor lingkungan masyarakat
Kondisi soial-ekonomi, besarnya jurang antara kelompok yang ‘punya’ dan ‘yang tidak punya’, kurangnya sarana transportasi, lingkungan fisik perkotaan dan yang tidak mendukung perkembangan diri anak dan remaja, situasi politik yang tidak menentu, lemahnya penegakan hukum, rendahnya disiplin masyarakat, dan pengaruh media massa merupakan penyebab meningkatnya budaya kekerasan.

3. Apa solusinya?
Jawab:
Dengan adanya kejadian tawuran yang sedang marak saat ini, saya berharap pemerintah, sekolah, lingkungan sosial, keluarga dapat mengatasi tawuran pelajar yang sangat meresahkan kita semua. Sudah sepantasnya bagi kita untuk mencari solusinya. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini. Karena pribadi anak dibentuk juga dalam keluarga. Sebaiknya para orang tua memberi contoh dan pendidikan moral yang baik sejak dini, sehingga hal itu tertanam dalam diri anak.

Referensi:
http://keripiku.blogspot.com/2010/11/pengertian-individu-keluarga-dan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/09/mengapa-ada-tawuran/

Tugas 1 Ilmu Sosial Dasar



1. Definisi individu, keluarga dan masyarakat?
Jawab :
Individu
Berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.

1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat

Keluarga
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.

Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan keluarga.

Ki Hajar Dewantara
sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab Syakara yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

2. Keluarga ideal itu seperti apa?
Jawab:
Menurut saya, keluarga yang ideal itu adalah keluarga yang masing-masing menjalankan tugasnya. Seperti menjalankan peran sebagai seorang ayah, ibu dan anak sesuai fungsinya. Selain itu, komunikasi antar anggota keluarga lancar setiap harinya. Setiap anggota keluarga juga dapat menjaga keharmonisan dan kehangatan dalam keluarga. Sehingga suasananya membuat anggota keluarga merasa nyaman didalamnya.

3. Hubungan permasalahan dalam keluarga di masyarakat?
Jawab:
Permasalahan yang terjadi dalam keluarga dapat membawa dampak yang negatif di lingkungan masyarakat. Karena, dalam kehidupan sehari-hari kita akan bersentuhan dengan lingkungan sosial. Hal yang mungkin dapat terjadi misalnya, pribadi menjadi lebih tertutup dan tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitar karena masalah yang membuat malu keluarga.

4. Permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam keluarga.
Jawab:
Setiap orang pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Dalam keluarga, masalah adalah hal yang akan ditemui. Namun, masalah dalam keluarga adalah hal yang normal dan sebaiknya diatasi dengan kepala dingin. Masalah yang biasanya terjadi biasanya perceraian rumah tangga, orang tua sibuk dan kurang memperhatikan kebutuhan kasih sayang bagi anak, orang tua terlalu memanjakan anak, kurangnya perhatian terhadap pendidikan anak, perilaku orang tua yang “tidak dewasa” dan menyimpang. Hal itu dapat disebabkan karena kurangnya komunikasi dalam keluarga.

Referensi:
http://keripiku.blogspot.com/2010/11/pengertian-individu-keluarga-dan.html
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/09/mengapa-ada-tawuran/