29/04/13

Guru-guru Mulia di Desa Terpencil





Nasib malang menimpa 20 Guru Tidak Tetap (GTT) yang mengajar di daerah terpencil di SMA Sukasari, Purwakarta, Jawa Barat. Selama 9 bulan belum mendapatkan gaji mereka. Guru tersebut tetap mengabdi, meski untuk menuju sekolah harus naik perahu selama 1 jam lebih serta membayar sewa perahu sebesar Rp50.000 satu kali jalan. SMA Sukasari, Purwakarta, Jawa Barat memiliki 22 orang guru, 20 orang di antaranya guru yang berstatus GTT. Dua guru lainnya berstatus PNS. 

Namun malang, 20 GTT tersebut sudah 9 bulan ini belum mendapatkan sepeser pun yang menjadi hak mereka. Padahal tanpa GTT di sekolah di daerah terpencil tersebut tidak ada guru PNS yang mau mengajar. "Ya, emang kami hanya GTT, yang tidak mempunyai gaji rutin seperti PNS, tapi sebelumnya kami mendapatkan gaji. Sudah 9 bulan ini tidak mendapatkan lagi, meski sudah diusulkan hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Daerah," kata Salim, salah seorang GTT kepada Media Indonesia. Untuk menuju sekolah, perjuangan para guru juga tidak sedikit. Mereka harus naik perahu dari Kampung Servis ke Sukasari yang mencapai 1 jam lebih di air yang harga sewa sebesar Rp50.000 satu kali jalan. Apabila menggunakan jalan darat biaya transportasi lebih mahal Rp 75.000 ongkos ojek.

Berita itu adalah sebagian kecil dari keluh kesah guru-guru di daerah terpencil, masih banyak lagi keluh kesah yang belum semuanya kita dengar dari mereka. Hidup di daerah terpencil memang sulit, jauh dari keramaian, hiburan, minimnya saluran listrik atau bahkan tidak ada sama sekali, dan juga akses jalan menuju kota yang sulit karena jalan yang rusak hingga sulit dilalui transportasi. 

Ketika berangkat untuk mengajar, mereka harus melewati sungai yang terkadang deras akibat hujan. Tentunya hal itu sangat membahayakan jiwa dan jika berjalan kaki harus menempuh jarak puluhan kilometer dan melewati beberapa dusun, itupun jika berjalan cepat dan hanya sebentar-sebentar saja singgah. Sungguh hal yang sangat jauh dari perkiraan orang ramai, bahwa pekerjaan menjadi seorang guru bukanlah suatu profesi yang mudah, banyak sekali segala rintangan, cobaan yang terus menghampiri.

Kita lihat sekilas para guru di desa terpencil yang hidup jauh dari kata layak dan cenderung sangat sederhana. Hidup didaerah terpencil memang menyisakan berbagai masalah yang harus dihadapi oleh guru-guru, mulai dari tempat yang sulit untuk didatangi, sampai fasilitas yang tersedia untuk guru-guru yang tinggal di daerah terpencil. Hal ini sangat bisa dimaklumi, mengapa guru di pedalaman sangat kurang, itu yang dirasakan sekarang ini begitu sulit menghubungi keluarga yang jauh dari tempat tugas. 

Sudah seharusnya pemerintah memberi perhatian lebih kepada guru-guru yang mengabdikan diri di daerah terpencil. Saya berpikir bahwa mereka layak mendapatkan apa yang didapatkan guru-guru di kota saat ini. Agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang sama seperti diperkotaan. Semangat untuk para guru di desa terpencil. Kalian itu mulia. Kalian itu memang pahlawan tanpa tanda jasa. 

Sumber:
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/01/24/3/125558/20-Guru-di-Daerah-Terpencil-Sembilan-Bulan-tanpa-Gaji


1 komentar:

  1. The Casino Debuts in 2021-2022 - DRMCD
    The casino is located on the south side of 원주 출장안마 the I-25, and is 광주광역 출장샵 open daily 이천 출장샵 24 hours. · The casino can be reached 안산 출장안마 by phone at 계룡 출장샵 (702) 770-9900. · Poker rooms:.

    BalasHapus