Belakangan ini muncul berita
mengenai anak kecil yang menjadi tulang punggung keluarga. Apalagi setelah pak
Presiden SBY menanggapinya lewat akun twitternya. Beliau mengaku terharu dengan
perjuangan Tasripin. Tasripin yang telah ditinggal oleh ibunya karena meninggal
dunia kini menjadi tulang punggung keluarga karena harus membiayai dan mengurus
adik-adiknya yang masih kecil. Satinah, ibu mereka, meninggal dua tahun lalu,
di usia 37 tahun, akibat terkena longsoran batu saat menambang pasir di dekat
rumahnya. Kuswito (42), ayah mereka, sudah setengah tahun terakhir ini merantau
ke Kalimantan bekerja di pabrik kayu bersama Natim (21), anak sulungnya. Namun,
tasripin berusaha kuat dan mencoba untuk mandiri. Ia bekerja menjadi buruh tani
di sawah. Kadang ia berhutang untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya. Tetapi
tetangganya memaklumi hal tersebut. Potret kehidupan Tasripin tak lepas dari
kemiskinan yang membelenggu keluarganya.
Banyak pelajaran yang bisa
diambil dari kisah tasripin yang berjuang untuk hidup dalam keadaan apapun. Hidup
ini tak lepas dari masalah dan penderitaan. Tidaklah mudah untuk menghadapinya
tanpa adanya kesabaran dan kekuatan dari dalam diri. Kepala yang sudah pusing
memikirkan cara mengatasinya, pundak yang berat karena terlalu banyak beban dan
masalah yang dipikul. Namun, itulah cobaan sebenarnya yang Tuhan berikan untuk
menguji keimanan seseorang. Kuat atau tidaknya seseorang diuji oleh Tuhan.
Ujian, masalah dan semua hal membuat sedih adalah bagian hiasan hidup yang
harus dijalani oleh manusia sebagai makhluk ciptaannya. Kita hanya menjalani
apa yang seharusnya dijalani. Berpikir positif adalah salah satu cara agar
pikiran lebih tenang dalam menyelesaikan masalah. Setiap masalah pasti ada
solusi. Dan solusi itu harus kita cari. Satu dua penderitaan hanyalah jalan
menuju kebahagiaan.
Kita tak pernah sendiri dalam
hidup ini. Selalu ada Allah, teman-teman dan orang-orang di sekeliling kita.
Selalu ada orang lain yang mengingatkan kita di kala kita lupa. Akan ada orang
lain yang selalu memberikan pertolongan di saat kita susah. Banyak orang lain
yang akan menemani kita dalam hidup ini. Ya, kita tak pernah sendiri. Kita bisa
berbagi cerita, kita bisa berkumpul bersama, kita bisa saling mengisi hidup ini
dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Keluarga dan teman adalah mereka
yang dekat sekali dengan kita. Meski kadang dipisahkan jarak, tapi tak membuat
kita kehilangan kontak batin. Komunikasi jalan terus dan hubungan itu tetap
terjaga.
Ketika kita berada dalam
lingkungan yang asing sekali pun, sejatinya tetap kita tak sendiri. Selama kita
berada dalam komunitas manusia. Akan selalu ada uluran tangan dari pihak lain,
meski kadang kita nggak saling kenal. Pernah ada seorang pengendara motor yang
terjatuh ketika ia tak bisa menaikkan motornya karena kehilangan keseimbangan
di sebuah tanjakan kecil. Serta merta orang-orang di sekitarnya segera menolong
tanpa perlu menunggu lama. Ya, kita memang tak sendiri. Dalam hidup ini kita
selalu membutuhkan orang lain di sekitar kita. Sekecil apapun kontribusi mereka,
adalah sebuah anugerah yang sangat bernilai bagi hidup kita.
Mensyukuri dan menikmati apa yang telah Allah
berikan adalah cara untuk membuat kita lebih bahagia.
Sumber :
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/04/14/23491/tasripin_bocah_12_tahun_menghidupi_ketiga_adiknya/
Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2013/04/17/09572597/Tasripin.Bocah.Sekecil.Itu.Menanggung.Beban.Keluarga.
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/04/14/23491/tasripin_bocah_12_tahun_menghidupi_ketiga_adiknya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar